West Papua, Suaralapago.News-diatas batu ini, Saya meletakkan Peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat, tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.
Perang Nubuat dan Perang Rohani
Konsep nubuatan dan peperangan rohani sering kali tampak misterius, membingungkan, atau benar-benar aneh bagi banyak orang percaya. Mungkin ada kesalahpahaman bahwa berfungsi dalam bidang-bidang ini adalah sesuatu yang diperuntukkan bagi orang-orang yang "super-spiritual." Kurangnya pemahaman dan pengajaran yang kuat menyebabkan banyak orang kehilangan beberapa aspek yang paling kuat--dan paling menyenangkan--dari hubungan kita dengan Tuhan.
Mengapa Nubuatan?
Kita percaya dan telah mengalami berulang kali bahwa Tuhan masih berbicara kepada umat-Nya saat ini. Dalam bentuknya yang paling sederhana, nubuat berarti melihat apa yang Tuhan lihat, mendengar apa yang Dia katakan, dan menyampaikan kebenaran-Nya kepada seseorang atau keadaan; itu adalah hak istimewa untuk menyampaikan pesan-pesan-Nya. Dalam pengajaran tentang karunia-karunia rohani, rasul Paulus berkata bahwa kita harus dengan penuh semangat ingin menjalankan semua karunia, tetapi terutama karunia bernubuat, karena ketika kita bernubuat, orang-orang dikuatkan, didorong, dan dihibur (lihat 1 Korintus 14:1-3).
Nubuatan bersifat unik karena menyampaikan pesan yang tidak akan diketahui pembicaranya jika Tuhan tidak mengungkapkannya. Nubuatan memiliki kuasa yang besar ketika orang yang tidak mengenal Tuhan menyadari bahwa Dia melihat mereka, dan bahwa Dia mengetahui dan peduli terhadap detail-detail intim kehidupan mereka.
Kata-kata nubuatan dapat mengumumkan sesuatu yang akan dilakukan Tuhan, mengonfirmasi sesuatu yang telah Ia katakan, menyingkapkan solusi bagi pertanyaan atau pergumulan yang tengah dihadapi, mendatangkan koreksi pada area yang tidak sejalan dengan kehendak-Nya, menawarkan dorongan kepada jiwa yang lelah, dan masih banyak lagi.
Karunia ini menawarkan kepada umat Kristiani kesempatan untuk benar-benar menjadi satu tubuh--untuk berfungsi dalam kesatuan dan kasih guna membangun satu sama lain dan saling menyemangati menuju takdir Tuhan, secara individu maupun kolektif.
Mungkin Anda membaca ini dan berpikir, "Ini sama sekali bukan pengalaman saya dengan nubuat!" Sayangnya, karunia ini terkadang dimanipulasi dan disalahgunakan karena tipu daya musuh dan kemanusiaan kita yang penuh cacat. Itulah sebabnya mengapa pemahaman kita tentang nubuat sangat penting. Kita ingin selalu menangani kepercayaan suci untuk berbicara atas nama Tuhan dengan kerendahan hati, kebijaksanaan, dan yang terpenting, kasih (lihat 1 Korintus 13:2).
Perang Rohani
Tidak perlu banyak hal untuk menyadari bahwa ada bentrokan antara kebaikan dan kejahatan yang terjadi sepanjang waktu di dunia kita; apa yang tidak selalu kita sadari adalah gambaran yang lebih besar atau peran kita dalam semua itu.
Ketika Yesus mati di kayu salib, Ia mematahkan kuasa iblis untuk selamanya; Paulus bahkan menulis bahwa Yesus membuat tontonan umum tentang kuasa dosa dan kematian (lihat Kolose 1:13-15). Ketika Setan bertekad untuk memisahkan ciptaan Tuhan yang paling berharga--umat-Nya--dari Bapa mereka melalui dosa dan kehancuran, Yesus membuat jalan untuk menebus kita dan membawa kita kembali ke dalam hubungan dengan Tuhan.
Namun penghakiman dan hukuman terakhir bagi Setan masih akan datang (lihat Wahyu 20:7-10); sementara itu, musuh bekerja tanpa henti untuk memalingkan hati manusia dari Tuhan dan menyabotase rencana dan tujuan Tuhan di bumi.
Melalui doa dan melalui wawasan kenabian, Roh Kudus memungkinkan kita melihat realitas pergumulan ini dan menjadi bagian dari perlawanan terhadap kegelapan. Kita dapat dengan jelas menyadari bahwa manusia bukanlah musuh; ada kekuatan jahat yang bekerja di dunia kita (lihat Efesus 6:12).
Kita diberikan metafora peperangan untuk menyoroti realitas konflik tersebut, tetapi kita diingatkan bahwa “senjata” kita bukanlah apa yang dunia anggap sebagai senjata sama sekali (lihat 2 Korintus 10:3-5).
Kita tidak perlu takut karena ketika kita menerima pekerjaan yang Yesus lakukan di kayu salib, Allah memberi kita otoritas atas kegelapan. Doa, perkataan, tindakan, dan karunia rohani kita semuanya memiliki kuasa untuk menyelamatkan orang dari dosa, untuk menyingkap tipu daya Setan, dan untuk membawa terang kasih dan kebenaran Allah ke tempat-tempat yang gelap.
Terkadang peperangan rohani dapat tampak kasar atau militan; bahasanya sendiri dapat dipahami mengandung konotasi negatif, terutama di dunia modern yang dilanda perang. Namun implikasi positif dari istilah tersebut ditemukan dalam pemahaman yang sehat tentang kekuatan, persatuan, dan strategi. Tuhan ingin memberi umat-Nya kekuatan, wawasan, dan alat untuk menyerang kegelapan dengan terang-Nya dan membawa kebebasan bagi kehidupan manusia.
Melalui peperangan rohani dan profetik, hubungan kita dengan Tuhan memiliki dimensi yang sama sekali baru. Kita menjadi sadar akan tujuan dan kisah yang terbentang yang lebih besar dari sekadar diri kita, dan kita memperoleh kesempatan untuk secara aktif bermitra dengan Tuhan dalam menebus dunia. Inilah sebabnya kami berkomitmen untuk mengajar dan memperlengkapi tubuh Kristus tentang hal-hal ini--kami tidak ingin Anda melewatkannya!
Reporter : Suaralapago.news