adalah program presiden Suharto di Papua berlangsung sejak tahun 1964 hingga 1999. Program tersebut dilakukan Jakarta untuk memindahkan penduduk daerah padat penduduk (Jawa) ke Papua.
Tujuan utamanya untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup mereka yg miskin menjadi layak, sejahtera serta menjadi pusat pengembangan wilayah baru menjadi dominan Jawanisasi.
Gelombang selanjutnya Program transmigrasi pada tahun 1966, Jakarta mengirimkan 164 kepala keluarga KK, 1.063 jiwa transmigran ke Merauke. Program transmigrasi dengan data terakhir 978.000 kepala keluarga KK dengan jumlah total 2.678.000 jiwa.
Alasan Jakarta memilih Papua sebagai tujuan atau sasaran transmigrasi adalah karena Jakarta merasa tidak ada lagi wilayah yang lebih ideal selain Papua. Papua merupakan salah satu wilayah penerima transmigran terbesar sepanjang sejarah, selain Provinsi Aceh, Kalimatan dan Sulawesi Utara.
Akan tetapi, program transmigrasi di Papua sempat terhenti setelah diberlakukan UU Otsus No 21 Tahun 2001. Pasca diberlakukanya UU Otsus No 21 Tahun 2001 dimana Jakarta program transmigrasi sementara terhenti, karena harus diakomodir kedalam Perdasi dan atau Perdasus.
Provinsi Papua dulu dikenal dengan panggilan Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973, namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang raksasa PT. Freeport tembaga dan emas, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No 21 THN 2001.
Selanjutnya tahun 2024 ini, program prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto programkan transmigrasi secara besar²ran dengan tujuan utama Pemusnahan Etnis, Genosida Etnosida dan Ekosida ditanah Papua.
Negara besar ini, dan pemerintahanya dikendalikan oleh orang² yang "Tidak Bersunat Hati". Skenario Pemerintah kolonial Indonesia yg telah dan sedang terjadi adalah melanggar kebenaran Undng-undang Tuhan, Allah yang tegas Melarang : "Janganlah Mengeser Batas Tanah Sesamamu manusia, di atas Tanah yang diberikan oleh Tuhan Allahmu kepadamu sebagai ahli waris turun temurun hingga anak cucumu".
#SelamtkanTanahAdat
#SelamatkanMasyarakatAdat