Notification

×

Iklan

Iklan

Bertrand Russell: Pemikir Besar Abad ke-20

November 23, 2024 | November 23, 2024 WIB Last Updated 2024-11-22T22:48:56Z
Bertrand Russell: Pemikir Besar Abad ke-20

JAYAWIJAYA, SUARALAPAGONEWS.Com || Bertrand Russell, lahir pada 18 Mei 1872 di Trellech, Monmouthshire, Wales, adalah seorang filsuf, logikawan, matematikawan, dan aktivis sosial yang diakui sebagai salah satu pemikir terbesar abad ke-20. Karyanya mencakup berbagai bidang, termasuk logika, epistemologi, etika, politik, dan kepercayaan agama.

1. Latar Belakang dan Pendidikan

Russell lahir dalam keluarga aristokrat, yang memberinya akses kepada pendidikan yang berkualitas. Ia belajar di Trinity College, Cambridge, di mana ia pertama kali terpapar pada pemikiran logika dan filsafat, terutama melalui pengaruh pemikir seperti Gottlob Frege dan G.E. Moore. Russell segera menjadi salah satu tokoh utama dalam pengembangan logika modern dan menjadi terkenal karena kritiknya terhadap dogma dan dogmatisme.

2. Kontribusi pada Logika dan Filsafat

Salah satu kontribusi terbesar Russell adalah dalam bidang logika. Bersama Alfred North Whitehead, ia menulis "Principia Mathematica" (1910-1913), sebuah karya monumental yang berusaha untuk mendasari seluruh matematika pada logika. Russell berpendapat bahwa banyak masalah dalam filsafat dapat diatasi dengan pendekatan logika yang tepat, dan pandangan ini membentuk dasar untuk apa yang kemudian dikenal sebagai analisis filosofi.

Russell juga dikenal karena pemikirannya tentang "teori deskripsi," yang menjelaskan cara kita dapat berbicara tentang hal-hal yang tidak ada, seperti "raja Prusia yang bijaksana." Teorinya membantu membersihkan banyak kekacauan dalam bahasa dan pemahaman, yang sebelumnya menjadi sumber kebingungan dalam filsafat.

3. Aktivisme dan Pemikiran Politik

Selain sebagai seorang pemikir, Russell juga aktif dalam bidang sosial dan politik. Ia adalah seorang penganut perdamaian yang vokal dan terlibat dalam berbagai gerakan anti-perang, terutama selama Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Ia mengamati dampak destruktif dari perang dan memperjuangkan dilema moral yang dihadapi oleh masyarakat modern. Pada tahun 1961, ia ditangkap karena protes terhadap senjata nuklir, menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan.

4. Pendapat tentang Agama

Russell dikenal sebagai seorang skeptis terhadap agama. Dalam bukunya yang terkenal, "Why I Am Not a Christian" (1927), ia menyajikan argumen rasional melawan kepercayaan religius, menekankan pentingnya segera mencari bukti dan menolak dogma yang tidak dapat diuji. Ia berpendapat bahwa kepercayaan pada Tuhan dan ajaran agama sering kali bertentangan dengan moralitas yang dapat dipertanggungjawabkan.

5. Warisan

Bertrand Russell meninggal pada 2 Februari 1970, tetapi warisannya terus hidup. Ia memenangkan Hadiah Nobel dalam Sastra pada 1950 atas tulisan-tulisannya yang berpengaruh dan jelas, yang mencakup pandangan-pandangan mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kebebasan manusia. Filsafat dan logikanya telah menginspirasi generasi filsuf dan ilmuwan, dan ia tetap menjadi tokoh penting dalam diskursus intelektual hingga hari ini.

Dengan kontribusi besar dalam berbagai bidang, dari logika hingga pemikiran sosial dan politik, Bertrand Russell adalah contoh yang jelas tentang bagaimana suatu pemikiran kritis dapat membentuk dunia dan mempengaruhi cara individu berpikir dan bertindak. Karya-karyanya tidak hanya relevan pada masanya tetapi juga menjadi panduan bagi pencarian pengetahuan dan kebenaran di era yang terus berubah.

Oleh: Marinus Heluka, S.Pd
Ketua Lokataru foundation kabupaten Jayawijaya

Tim Redaksi : Suaralapagonews.com 
×
Berita Terbaru Update