West Papua, Suaralapago.News_Suatu waktu di Bukit Aitumieri Miei Teluk Wondama di Kampus itu berkumpullah Anak-Anak Papua dari seluruh TANAH KITA .. THE BLACK ISLAND Pulau hitam, TANAH YANG DILUPAKAN, NEGRI TAK BERTUAN Sup ine.. Wondama bilan KAKOPE NE ! Anak-anak ini tra baku kenal, dia dari mana, kampungnya mana, ko dari Gunung kah, Pantaikah ? lembahkah ? Muara Sungai kah ? Rawakah, Kota kah ?? trada dong tra baku tahu ? Apalagi di Wondama masih tersimpan dendam untuk Orang Biak, Serui, Waropen, Doreri, Numfor, Raja Ampat .. sebab dolo Manbri-Manbri dari Biak dan kampung2 yang zy sebutkan itu suka datang merampok, mencuri dan membunuh orang Wondama ( kalau di Windesi dia marga PADWAI di bawa ke Numfor Mandori dan Biak Barat jadi Padwa, Korwam dari Rasiei dibawa ke Biak Sorido Nyambarai jadi Korwa, Marani ke Biak Utara Korem jadi Maran, Inuri di Roon jadi Arwakon dan orang Biak yang dari SABA hanyut dengan perahu sampe di Yende Roon Manbri AKWAN datang jumpa mereka dan tanya karena bahasa Roon sama dengan bahasa Biak jadi dia bilang ..MNGGO RA KE RO ..KAMU DARI MANA ? dong jawab.. AYAM SABA .. KITONG NI DARI SABA BIAK TIMUR SUP ORIDEK ..dari kata itu menjadi suatu keret yang dipilih Tuhan lewat mimpi JAN AJAMSEBA di Jende Roon 1 januari 1908 pertobatan massal orang Papua untuk terima injil dan perdaban itu, maka lahirlah Manbri2 keret ini yang sekarang hebat di dunia dan di surga ... ia jadi hal ini membuat biasa kalau ada perahu dari Teluk Saireri yang masuk ke Pantai Miei untuk antar anaknya sekolah..maka Tuan Kijne biasa datang berdiri jemput anak2 itu di Pantai lalu di antar ke bukit .. kalau tidak nanti Orang Wondama bikin susah dorang ( apalagi hanya Ompai saja yang bisa molo dalam laut sambil isap rokok ... hahahaha ).
Di antara anak-anak sekolah di Asrama Miei ( Normalle School sekolah guru ) ada satu anak SOMU ( dari Pedalaman Wondama suku Mairasi batas Kaimana Wondama dan Miere batas Nabire..saya ada posting di foto di bawah ni )...
Dua anak ini ( Ompai dan Somu/itu panggilan untuk orang pedalaman dari Wasior..SOMU itu teman,sahabat, NAPI, ATA, AKUT, DAI, YAU, dll ) duduk depan Bapa Kijne pun rumah lalu baku tawar deng dong 2 pun kampung masing2 ...( lihat nyanyian itu ayat 1 - 5 )..
OMPAI ... saya punya kampung di Pante yang kaya..ada sagu, ikan kelapa ... pokoknya saya yang menang..( ay 1 )
SOMU ..saya pun kampung di uduk yang ADALAH ..ada kasbi, keladi, daging babi semua kelimpahan ( ay 2 )
OMPAI .. coba ko lihat sana ..lautan luas..ada kapal berlayar, sana ee
( ompai tunjuk ke Teluk Wondama pas ada kapal KPM
Belanda masuk di Miei ... ( ay 3 )
SOMU ..bo sapunya kampung thu udara sejuk.. pohon2 banyak, lembah, gunung, danau, sungai2.. terlalu indah sekali ..( ay 4 )
( dong 2 ini ) baku tawar, tra tahu Tuan Kijne ada berdiri dekat dong 2 dan dengar apa yang sedang dipercakapkan ??? lalu Kijne pegang dong 2 pun tangan lalu suruh lihat ke laut dan gunung ... ( Kijne tanya dong 2 gunung yang baguskah? atau Laut yang bagus ... dong 2 jawab .. SAMA-SAMA BAGUS SEBAB ITU TUHAN YANG BIKIN ! lalu Kijne bilang kam 2 ingat tho waktu TUHAN ALLAH ciptakan langit dan bumi serta segala isinya lalu ..Tuhan bilang ..MAKA SEMUANYA INDAH ... makanya langsung KIJNE tulis NYANYIAN itu pada AYAT 5 ..Kijne bilang .. " APAKAH GUNANYA MAU BERKELAHI-BERKELAHI..TIAP MANUSIA RINDUKAN TANAHNYA..TANAH KELAHIRAN TENTU PERMAI" jadi Kam 2 jangan baku tawar lagi hingga bakalai...kam 2 ke dalam minum ...Mama ada taruh minum dan makan di meja thu ..( Ompai yang baku tawar thu dia pun nama WIHELMUS MAMBOR ( di Temi dong biasa panggil KAMA ..KAKA MAMBOR ) Bapa Mambor cerita untuk saya bahwa dia masih 16 Tahun waktu selesai di Miei lalu Kijne suruh ke Teminabuan kerja di sana ..supaya kalau mau ke Inanwatan ( IMEKKO ) ko kopen Tanjung Metamani yang Manbesak menyanyi thu.. Ompai mau ke Tuan Yap Salossa pun kampung, Yumame harus naik gunung tapi lihat danau Ayamaru atau mau ke Tuan Pdt. H. Saud pun kampung KMURKEK ..harus mendaki beberapa gunug dan sungai2 yang besar hingga Kamundang di perbatasan Kebar..ohh saya pun Bapa juga Guru jadi masih kecil Bapa Wanma bawa saja jalan di atas jembatan rotan dari Senopi ke Asiti lewat kali Kamundang ... !
Jadi Nyanyian Seruling Mas 21 " Kampung Pesisir " manjadi dasar untuk Kijne tulis nyanyian Suara Gembira 19 ..ANAK SATU BAPA dan Rohani 189 .. SERIKAT PERSAUDARAAN..
" ANAK SATU BAPA GANDENG TANGANMU, APA JUGA KAMPUNG ATAU TANAHMU..BANYAKLAH BAHASA DAN PERBEDAAN, ANAK SATU BAPA ..KITA SEKALIAN "
HARI INI ... Pesan Kijne dalam Nyanyian ini terjadi sebab apa yang beliau tanamkan di Kampus Mansinam, Kampus Miei, Yoka, Genyem, Ifar Gunung, Tanah Merah, Sarmi, Fakfak, Kaimana Kokas Babo Bintuni, Kampus Teminabuan, IMEKKO, Kampus Korido, Kampus Tarau Serui, Apalapsili, Merauke mulai hilang ... KITA ORANG PAPUA MULAI KLEM SANA SINI, TERIMA OTSUS TRA BAKU BANTU SUKU2 KITA, BAGI TANAH INI JADI 7 WILAYAH ADAT, BANYAK PROPINSI BARU DLL ... bahkan kemarin tes Polisi Noken Otsus di Papua Barat zy ke Polda Papua Barat dan dengar ada istilah INI ANAK GUNUNG ..INI ANAK PANTAI ...wow JANGAN DESKRIMINASIKAN KAMI ORANG PAPUA ... begini2 itu yang 3 tahun lalu 18 Agustus 2019 ..Tentara yang pangkat jauh dari otak datang ke Asrama di Surabaya lalu bilang Kami ini MONYET !
Jadi saya mau bilang untuk semua yang membaca postingan ini..kalau ko orang Papua ..KO STOP dengan istilah ..ini Orang Gunung, orang Danau, Orang Pantai..ini Manusia Pohon Korowai, ini Mamberamo, ini Dai, Napi, Ompai Yau, Ata, Andipoi dll istilah PANTE DAN GUNUNG ..KO HAPUSKAN DALAM HIDUPMU SUPAYA KAMU DIBERKATI !...
( salam persatuan dan damai dari Hanz Wanma di Kintal Zending Anday suku Hattam Arfak yang HIDUP DENGAN DIAM DAN SUNYI ..DALAM KEBERSAMAAN UNTUK KESENDIRIAN ...! Syowi, Acemooo, Bahasmerooo !